Halaman
Sistem Pertahanan Tubuh
263
Sistem Pertahanan Tubuh
Bab X
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mempelajari bab ini, siswa dapat:
1.
membedakan antigen dan antibodi;
2.
menjelaskan fungsi antigen dan antibodi pada mekanisme pertahanan tubuh;
3.
menjelaskan proses mekanisme pertahanan tubuh terhadap benda asing;
4.
memprediksi dampak yang terjadi jika pertahanan tubuh lemah.
Sistem Pertahanan Tubuh
263
Sumber
:
Biology
, Barret
264
Biologi Kelas XI SMA dan MA
dilakukan secara
misalnya
untuk
melawan
untuk
melawan
contohnya
yaitu
yaitu
untuk
melawan
dilakukan oleh
Autoimunitas
Heteroimunitas
Pertahanan Tubuh
Isoimunitas
Lysozime
Interferon
Bakteri
Virus
Aglutinin
Presipitin
Sitolisin
Opsonin
Antitoksin
Granulosit
Monosit
Limfosit
Antibodi
Sel-sel
Fagosit
Komponen sel
darah putih
Sel Kupffer
Sel-Sel Mikrogial
Makrofag
Antigen
PETA KONSEP
Sistem Pertahanan Tubuh
265
K
ita semua pernah menderita influenza. Tubuh mengalami demam, rasa
sakit di seluruh tubuh mulai dari hidung tersumbat, nyeri tenggorokan,
sakit kepala, dan seluruh tubuh terasa tidak nyaman. Biasanya influenza
ditularkan oleh anggota keluarga, umumnya terjadi pada musim hujan dan
masa pancaroba dari kemarau ke musim hujan. Penyakit ini menyerang
banyak orang. Mengapa influenza dan penyakit lain dapat menular? Apa
yang terjadi dengan daya tahan tubuh ketika suatu penyakit dapat menjangkit
di tubuh? Mari kita pahami sistem pertahanan tubuh secara menyeluruh
meliputi komponen-komponen yang saling terkait seperti dapat kamu lihat
pada bagan konsep di halaman sebelumnya.
A. Mekanisme Pertahanan Tubuh
Sepanjang hidupnya, setiap organisme akan bersentuhan dengan
bermacam-macam mikrooganisme dan berbagai parasit. Banyak
mikroorganisme dan parasit dapat merusak tubuh, menimbulkan penyakit,
bahkan membunuh atau mematikan. Secara alami, tubuh memiliki zat yang
berfungsi sebagai alat pertahanan menghadapi ancaman bibit penyakit.
Banyak cara tubuh melakukan pertahanan, dan semua cara disebut
kekebalan
atau
imunitas
.
Kekebalan tubuh berkaitan dengan zat asing yang masuk dan zat anti
yang melawannya. Kekebalan tubuh atau imunitas merupakan reaksi tubuh
terhadap zat asing yang masuk. Umumnya, zat asing itu adalah
makromolekul
.
Semua zat yang direspons melalui imunitas disebut
antigen
atau
imunogen
.
Apabila antigen masuk ke dalam jaringan tubuh, protein tubuh yang disebut
antibodi
atau
imunoglobulin
segera dikeluarkan, dan sel-sel khusus yang disebut
sel T dibentuk. Mikroorganisme dan virus yang berhasil memasuki jaringan
tubuh mengandung sejumlah antigen, kemudian terjadi respons imunisasi
untuk mencegah dan mengendalikan munculnya penyakit. Pada kasus
terjangkitnya influenza yang dipaparkan di awal tulisan, virus penyebab in-
fluenza merupakan
antigen.
Ketika virus melakukan invasi jaringan tubuh,
antibodi diproduksi oleh limfosit untuk menghancurkan virus. Jika antibodi
tidak mampu mencegah invasi tersebut, terjadilah penyakit influenza. Harus
kita ketahui bahwa imunisasi terjadi jika antibodi dapat “mengenali”
antigennya.
266
Biologi Kelas XI SMA dan MA
1. Kulit sebagai Pertahanan Mekanik
Pertahanan pertama tubuh terhadap serangan kuman-kuman dan benda-
benda asing yang datang dari luar dilakukan oleh kulit pada permukaan
tubuh atau oleh suatu selaput yang tersusun dari jaringan epitel berikut
sekretnya seperti yang terdapat pada saluran pencernaan dan saluran
pernapasan.
Sebagai pelindung tubuh, kulit memiliki peran penting di antaranya:
a.
Melindungi tubuh terhadap serangan kuman, jamur, dan bibit penyakit
lainnya.
b.
Memiliki kemampuan regenerasi sehingga fungsi sebagai pelindung
tubuh tetap berlangsung. Apabila terpotong atau tersayat, kulit akan
melakukan regenerasi.
c.
Mengatur suhu tubuh. Kulit manusia dilengkapi dengan kelenjar keringat
yang akan menguapkan air beserta sisa metabolisme sel. Berkeringat akan
menyebabkan turunnya temperatur tubuh.
d. Kulit dilengkapi dengan pigmen yang disebut
melanosit
, untuk
melindungi tubuh dari sengatan sinar matahari.
e.
Kulit dipenuhi dengan ujung saraf-saraf reseptor sebagai penangkap
isyarat-isyarat yang berbahaya dari luar tubuh agar tubuh dapat
melakukan respons terhadap isyarat atau rangsang tersebut.
2. Sel Khusus dan Zat Khusus untuk Pertahanan
Biokimiawi
Sebenarnya tubuh kita memiliki sejumlah zat yang dapat membunuh
mikroorganisme. Selain antibodi atau imunoglobulin, tubuh juga
menghasilkan
Lyso ime
, enzim yang mampu merusak dinding sel bakteri.
Beta Lysin
dibentuk untuk membunuh bakteri yang sedang melakukan
sporulasi.
Gambar 10.1
Infeksi
virus pada sel
merangsang produksi
interferon, yang
mengaktifkan sintesis
protein antiviral, yang
dapat menghambat
perbanyakan virus baru
dalam sel inang.
Sumber:
Biology
, Barret
perbanyakan
virus
virus
virus
baru
pelopor
perangsangan
sel
interferon
pencegahan
perbanyakan
virus
protein antiviral
Sistem Pertahanan Tubuh
267
Contoh lainnya yaitu
interferon
. Interferon adalah protein yang diproduksi
sel-sel tubuh segera setelah terjadi infeksi virus. Interferon akan menutup
permukaan sel-sel yang belum terinfeksi. Adanya interferon merangsang sel-
sel yang sehat untuk memproduksi
antivirus
. Penyelidikan selanjutnya
diketahui bahwa interferon efektif pula menekan pertumbuhan sel-sel kanker.
Itu sebabnya, interferon diproduksi secara massal melalui teknologi DNA
rekombinan meng–gunakan bakteri
Escherchia coli.
Alat pertahanan tubuh lainnya yaitu sel-sel yang bersifat fagosit, yaitu
sel darah putih granulosit, monosit
dalam peredaran darah, sel Kupffer dalam
hati, sel-sel
mikroglial
pada otak,
makrofag
di paru-paru dan
makrofag
pada
jaringan limfe. Sel-sel fagosit ini mampu memproduksi zat kimia,
chemotaxin
(baca: komotaksin) untuk merusak bibit penyakit.
Sel-sel makrofag dan beberapa jenis sel darah putih seperti neutrofill dan
monosit bersifat fagosit, sedangkan limfosit berperan dalam kekebalan tubuh
karena dapat menghasilkan zat-zat antibodi yang sesuai dengan antigen yang
akan dilawannya. Zat antibodi merupakan suatu bentuk dari protein darah,
yaitu
gammoglobulin
yang umumnya dihasilkan karena adanya rangsangan
antigen yang masuk ke dalam tubuh berupa benda-benda asing, virus,
ataupun racun (toksin) dari kuman-kuman tersebut. Ada beberapa macam
antibodi berdasarkan reaksinya dengan antigen, yaitu aglutinin, presipitin,
sitolisin, opsonin, dan antitoksin.
Aglutinin
ialah suatu antibodi yang dapat menggumpalkan antigen asing
sehingga sel-sel atau kuman-kuman terkumpul menjadi partikel-partikel yang
lebih besar. Antibodi lainnya ialah presipitin, yaitu antibodi yang dapat
mengendapkan antigen-antigen asing sehingga memudahkan sel-sel fagosit
untuk mengangkutnya, seperti dalam proses “pembersihan” limfa pada
simpul limfa.
Opsonin
, yaitu suatu jenis antibodi yang dapat bereaksi dengan
bahan-bahan tertentu pada dinding sel bakteri untuk memudahkan kerja sel-
sel fagosit.
Sitolisin
adalah antibodi yang dapat menghancurkan atau
memecahkan sel, misalnya bakteriolisin yang dapat menghancurkan sel
bakteri. Contoh lainnya hemolisin dapat memecahkan eritrosit yang sudah
tua di dalam limfa dan hati.
Antitoksin,
yaitu antibodi yang dapat menetralisasi
atau menawarkan racun (toksin) yang dihasilkan kuman-kuman penyakit
atau benda-benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Reaksi tubuh terhadap antibodi kadang-kadang hipersensitivitas, yaitu
tanggapan dari jaringan tubuh secara berlebihan terhadap reaksi antibodi-
antigen, misalnya berupa alergi yang menyebabkan beberapa gangguan,
seperti sesak napas (asma) atau penyempitan pembuluh vena.
268
Biologi Kelas XI SMA dan MA
Gambar 10.3
Cara sel T bekerja menghadapi bibit penyakit
sel T yang
mengenali antigen
sitotoksik,
sel T pembunuh
penghancuran sel
yang memiliki kesamaan
antigen
melepaskan bermacam limpokines, zat yang
mengaktifkan makrofag. Salah satunya dapat
pula mengaktifkan limfosit sebagai pembunuh.
Sumber:
Biology
, Barret
3. Bagaimana Limfosit Memerangi Zat Asing
Limfosit adalah jenis sel darah putih, dihasilkan oleh simpul-simpul limfa.
Limfosit berperan dalam proses menghadapi infeksi. Jika infeksi terlalu berat,
limfosit bisa rusak dan membentuk bengkak bernanah.
Ketika terjadi infeksi, limfosit membentuk tiga macam sel T, yang
memiliki fungsi berbeda, yaitu:
a.
Sel T sitotoksik (killer), berfungsi
membunuh sel-sel berbagai bibit
penyakit, ddan sel kanker.
b.
Sel T penekan mempunyai efek
menstabilkan jumlah sel killer.
c.
Sel T
penolong (helper) mem-
bantu
zat antibodi dan sel B
penghasil antibodi. (Perhatikan
Gambar 10.2)
Seperti telah dijelaskan di depan, reaksi tubuh terhadap masuknya anti-
gen menyebabkan pembentukan alat pertahanan berupa zat kimia yang
disebut
antibodi
. Antibodi dihasilkan oleh limfosit, berupa sel T maupun sel
B. Beda antara sel T dan sel B adalah sel T langsung menyerang antigen, sel B
memproduksi zat kimia yang akan merusak antigen. Sel B akan bekerja efektif
apabila dibantu/dirangsang oleh sel T penolong (helper). Cara kerja sel T
dengan sel B sebagai berikut.
a.
Antigen menginfeksi tubuh.
b.
Sel T mengenali antigen tersebut dan segera mengikatnya.
c.
Sel T sitotoksik atau pembunuh akan menghancurkan sel asing/antigen.
d.
Sel B di dalam organ-organ limfa mengeluarkan antibodi yang segera
berinteraksi dengan antigen.
Limfosit
Sel T
penolong
(helper)
Sel T
penekan
Sel T
sitotoksik
(helper)
Gambar 10.2
Tiga macam sel T
Sistem Pertahanan Tubuh
269
B. Macam-Macam Imunitas (Pertahanan Tubuh)
Imunitas dapat dibedakan menjadi imunitas alami dan imunitas buatan.
Imunitas alami, yaitu kekebalan yang sudah dimiliki seseorang sejak lahir,
misalnya kekebalan manusia terhadap penyakit-penyakit hewan atau dikenal
sebagai kekebalan spesies walaupun ada juga penyakit hewan yang dapat
menular pada manusia, misalnya penyakit tuberkolosis dari sapi yang
ditularkan melalui susu sapi, penyakit antraks dari biri-biri dan sapi serta
beberapa penyakit lainnya. Imunitas buatan, yaitu kekebalan yang diperoleh
seseorang selama hidupnya, imunitas ini dapat dibedakan lagi menjadi
imunitas aktif dan imunitas pasif. Timbulnya imunitas aktif disebabkan oleh
adanya rangsangan antigen tertentu dari kuman atau benda asing yang masuk
ke dalam tubuh secara kebetulan atau sengaja sehingga tubuh menghasilkan
antibodi tertentu pula sesuai dengan antigen yang harus dilawan. Masuknya
antigen secara kebetulan, misalnya karena terinfeksi kuman penyakit campak,
cacar air, atau gondong, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
Istilah “vaksinasi” digunakan untuk menyatakan upaya tubuh mem-
bangkitkan kekebalan terhadap suatu penyakit secara sengaja, yaitu dengan
memasukkan antigen tertentu ke dalam tubuh. Antigen yang sudah tidak
membahayakan inti disebut vaksin. Ada beberapa macam vaksin yang
dikelompokkan berdasarkan jenis antigen yang terkandung di dalamnya,
yaitu sebagai berikut (Gambar 10.3).
1.
Toksoid yaitu larutan toksin diubah melalui perlakuan-perlakuan kimia
dan fisika sehingga tidak bersifat racun lagi terhadap tubuh.
2.
Bakteri atau virus yang sudah dimatikan oleh sinar ultraungu,
pemanasan, atau secara kimia, misalnya vaksin Salk pencegah
kelumpuhan pada anak-anak karena polio.
3.
Bakteri atau virus yang sudah dilemahkan sehingga hanya menimbulkan
infeksi ringan dalam waktu singkat, misalnya, vaksin cacar, tuberkolosis,
antraks, dan vaksin
Sabin
pencegah polio.
4.
Antigen yang telah dipisahkan dari kuman penyebab penyakit tertentu,
misalnya antigen yang diperoleh dari bakteri penyakit pneumonia.
Imunitas aktif
biasanya diperoleh beberapa minggu setelah vaksinasi dan
berguna sebagai tindak pencegahan terhadap beberapa penyakit, misalnya
batuk rejan (pertusis), cacar (variola), hepatitis, polio, difteri, dan campak.
Kekebalan tersebut dapat bertahan sampai bertahun-tahun bahkan ada yang
seumur hidup.
Imunitas pasif
dilakukan dengan cara memasukkan antibodi
tertentu dalam bentuk serum, yaitu plasma darah yang sudah tidak
mengandung fibrinogen. Dalam hal ini tubuh kita berperan aktif untuk
mendapatkan kekebalan tersebut. Kekebalan yang diperoleh dengan cara ini
biasanya bersifat sementara, yaitu berkisar dari beberapa minggu sampai
beberapa bulan.
270
Biologi Kelas XI SMA dan MA
Serum yang mengandung antibodi diperoleh dari manusia atau hewan,
seperti kuda dan kelinci yang tubuhnya telah diberi antigen dari kuman
penyakit tertentu. Beberapa serum yang telah lama dikenal, misalnya serum
yang mengandung antibodi terhadap kuman tetanus, difteri, campak,
gondong, cacar, dan rabies. Imunitas pasif dapat juga berasal dari tubuh ibu
yang masuk ke tubuh fetus melalui plasenta.. Hal ini sangat penting untuk
melindungi bayi pada minggu-minggu pertama kelahiran terhadap beberapa
penyakit. Zaat antibodi dapat juga diberikan dari ibu yang baru melahirkan
melalui air susunya.
C. Imunitas Khusus
Menghadapi kenyataan terjangkitnya cacar, demam kuning, dan berbagai
penyakit menular lainnya, timbul upaya para ahli dan dokter untuk
melakukan
imunisasi buatan
. Edward Jenner, berkebangsaan Inggris
merintisnya pada akhir abad ke-18. Caranya dengan melemahkan bibit cacar,
kemudian menyuntikkannya ke dalam tubuh orang-orang sehat. Tujuan
imunisasi ini untuk memancing antibodi bekerja melawan bibit penyakit.
Diharapkan jika bibit penyakit yang sebenarnya masuk, antibodi yang sudah
terlatih ini mampu melumpuhkannya.
Langkah Edward Jenner diikuti
oleh Louis Pasteur (1822 - 1895)
dengan membuat vaksin anthrax dan
rabies (Gambar 10.4). Untuk
menghormati Jenner, Pasteur
memberi nama “vaksin” untuk setiap
zat yang dibuat dengan cara
melemahkan bibit penyakit.
Melakukan injeksi vaksin disebut
vaksinasi
, dengan tujuan membagkit-
kan kekebalan terhadap suatu penya-
kit secara sengaja.
Imunitas khusus atau imunisasi
buatan dibedakan menjadi
imunitas
aktif
dan
imunitas pasif
. Imunitas
yang dilakukan Edward Jenner
adalah imunitas aktif.
Imunitas pasif dilakukan dengan cara memasukkan
serum
atau
antibodi,
yaitu plasma darah yang sudah tidak mengandung fibrinogen. Serum
diperoleh dari plasma darah hewan, sedangkan antibodi diperoleh dari
Gambar 10.4
Louis Pasteur sedang
memerhatikan asistennya melakukan
vaksinasi rabies.
Sumber:
Biology
, Barret
Sistem Pertahanan Tubuh
271
plasma darah manusia. Kekebalan yang diperoleh hanya beberapa minggu
sampai beberapa bulan. Imunisasi pasif dilakukan untuk mencegah beberapa
penyakit, di antaranya difteri, campak, gondong, dan cacar. Pencegahannya
dengan menyuntikkan antibodi. Selain itu juga untuk mencegah anthrax, teta-
nus, dan rabies dengan cara menyuntikkan serum.
Secara alami, imunitas pasif dapat terjadi ketika ibu mentransfer antibodi
kepada bayi yang sedang dikandung melalui plasenta. Antibodi dapat pula
diberikan ibu kepada bayi melalui ASI yang mengandung kolostrum.
Kolostrum ini terkandung dalam ASI ekslusif pada minggu-minggu awal
menyusui.
D. Imunodefisiensi
Apabila respons kekebalan sangat rendah atau bahkan hilang, seseorang
dikatakan mengalami
imuniodefisiensi
. Imunodefisiensi menyebabkan tubuh
rentan terhadap infeksi bibit penyakit. Orang yang mengalami
imunodefisiensi tiba-tiba mudah terinfeksi mikroba. Pada beberapa kasus,
tiba-tiba menderita kanker.
Imunodefisiensi terjadi mungkin karena dirusaknya sel B atau sel T, atau
keduanya. Sel B dan sel T adalah sel-sel yang dihasilkan oleh limfosit yang
berperan dalam merusak antigen.
Gambar 10.5
Anak ini lahir tanpa memiliki sistem imun, tidak mampu bertahan dari infeksi
bibit penyakit. Dia harus mengenakan pakaian khusus, menutupi ujung kaki sampai kepala.
Sumber:
Biology
, Barret
272
Biologi Kelas XI SMA dan MA
Melalui percobaan terhadap hewan, didapati apabila sel T dan sel B
dipulihkan, fungsi kekebalan tubuh pun pulih kembali. Banyak penderita
imunodefisiensi ditransplantasi kelenjar thymus dan sumsum tulang,
kemampuan imunitasnya pulih. Tentu kita semua memahami tentang
penyakit AIDS (
Acquired Immune Deficiency Syndrom
). Mereka menjadi salah
satu fokus dan prioritas utama masyarakat untuk disembuhkan. Penderita
AIDS dapat terjangkit segala macam penyakit. Penyakit ringan pun dapat
menjadi pembunuh mereka.
Kunjungi Puskesmas. Kumpulkan informasi tentang imunisasi yang
dilaksanakan di Indonesia. Laporkan hasilnya dalam bentuk makalah. Kamu
dapat memanfaatkan makalah ini untuk membantu menginformasikan
pentingnya imunisasi kepada teman-teman di sekolah dan tetangga di rumah.
Tugas
I N F O B I O L O G I
EDWARD JENNER Perintis Vaksinasi (1766 1843)
Meskipun imunobiologi merupakan disiplin ilmu yang relatif baru,
tetapi konsep imunitas sebagai kekebalan tubuh terhadap infeksi bibit
penyakit sudah ada sejak masyarakat terjangkit penyakit menular,
seperti cacar dan rabies.
Edward Jenner, ilmuwan berkebangsaan Inggris merupakan ilmuwan
pertama yang melalukan imunisasi buatan, pada akhir abad ke 18.
Jenner melakukan penyelidikan terhadap para petani di Inggris yang
menderita semacam cacar sapi, penyakit yang menyebar di sekitar
peternakan sapi perah dan masyarakatnya. Petani yang telah mengidap
cacar sapi tidak pernah menderita cacar air.
Sumber:
Biology, Barret
Sistem Pertahanan Tubuh
273
Cacar air bukan saja fatal (10 - 40 persen yang terkena meninggal, dan
anak-anak mudah terkena), tetapi bila sembuh meninggalkan bekas
bopeng. Cacar sapi lebih ringan, penderita yang sembuh, kulitnya
kembali bersih, tidak ada noda bekas cacar.
Diam-diam selama 20 tahun Jenner meneliti dan melakukan
penyuntikan bibit cacar air terhadap orang-orang yang pernah
menderita cacar sapi. Jenner kemudian secara hati-hati melakukan
imunisasi cacar sapi kepada masyarakat lainnya. Hasilnya mereka tetap
sehat. Bahkan anak usia 4 tahun pun setelah diimunisasi, tidak pernah
menderita kedua macam cacar tersebut. Seperti Jenner harapkan,
imunisasi virus cacar sapi hanya menyebabkan demam ringan pada
anak-anak. Ketika Jenner mengulang imunisasi tersebut, anak tersebut
tidak menunjukkan gejala sakit.
Pada tahun 1800, Edward Jenner melakukan imunisasi di seluruh
Inggris bahkan di negara-negara Eropa lainnya. Imunisasi yang
kemudian dikenal dengan nama vaksinasi, mulai dilakukan di Amerika
pada tahun 1805. Napoleon memerintahkan seluruh prajurit Prancis
untuk divaksinasi.
Rangkuman
1.
Sebagai makhluk hidup, manusia akan mengalami kontak dengan
makhluk hidup lain yang ada di sekelilingnya.
2.
Kontak yang biasa terjadi yaitu dengan mikroorganisme dan
parasit, tetapi tubuh manusia telah dilengkapi dengan sistem
pertahanan tubuh.
3.
Sel darah putih berperan karena bersifat
fagosit
, dapat melawan
bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
4.
Limfosit berperan membentuk antibodi, demikian pula plasma
darah yang dialirkan khusus dalam pembuluh limfe menghasilkan
antibodi.
5.
Selain limfosit, monosit juga memproduksi makrofag untuk
mencegah zat asing yang masuk ke dalam tubuh. Ada yang lainnya
juga, di antaranya sel kupffer, beta lysin, Lysozime, dan interferon.
Semua antibodi tersebut berperan melawan antigen.
6.
Pertahanan tubuh selanjutnya disebut imunitas, dan upaya
membangkitkan pertahanan tubuh disebut imunisasi. Imunisasi
terdiri atas imunisasi alami dan imunisasi buatan. Imunisasi buatan
dilakukan melalui vaksinasi.
274
Biologi Kelas XI SMA dan MA
Kata Kunci
antigen
antibodi
fagosit
imunisasi
imunitas
Evaluasi Akhir Bab
A. Pilih jawaban yang paling tepat.
1.
Reaksi imunisasi ketika virus atau bakteri menginfeksi tubuh, yaitu
terjadinya reaksi antara . . . .
A. Antibodi – Imunoglobulin
D. Limfosit – Virus
B.
Antibodi – Antigen
E.
Leukosit – Bakteri
C. Antigen – Imunogen
Berikut ini istilah-istilah yang berhubungan dengan imunitas.
1.
Makrofag
4. Betalysin
7. Sel Kupffer
2.
Sel B
5. Lysozom
8. Sel Mikroglial
3.
Sel T
6. Interferon
Soal nomor 2 sampai nomor 4, berdasarkan istilah tersebut.
2.
Seorang perokok dengan sadar akan memasukkan racun rokok ke dalam
paru-parunya. Padahal dia telah mengancam kekuatan imunitas paru-
paru yang mengandalkan . . . sebagai penghancur racun rokok tersebut.
A. 1
D. 7
B.
4
E.
8
C. 6
3.
Tubuh memiliki keistimewaan, justru ketika virus melakukan infeksi ke
dalam sel. Tubuh segera membentuk zat yang bermanfaat untuk
pertahanan tubuh. Zat tersebut adalah . . . .
A. 8
D. 5
B.
7
E.
4
C. 6
imunogen
interferon
serum
vaksin
vaksinasi
Sistem Pertahanan Tubuh
275
4.
Banyak bakteri menjadi patogen ketika sedang melakukan sporulasi.
Tubuh akan bereaksi terhadap ancaman ini dengan memproduksi . . . .
A. 1
D. 4
B.
2
E.
5
C. 3
6.
Bayi akan memiliki kekebalan yang ditransfer dari ibunya melalui ASI.
Imunisasi seperti ini dikategorikan sebagai . . . .
A. Imunisasi aktif
B.
Imunisasi pasif
C. Imunisasi alami
D. Imunisasi aktif alami
E.
Imunisasi pasif alami
7.
Jika digigit anjing, segeralah ke dokter untuk mendapatkan kekebalan
terhadap penyakit rabies. Dokter akan memberikan suntikan . . . .
A. serum kuda
B.
serum anjing
C. serum sapi
D. antibodi kuda
E.
antibodi Anjing
8.
Kamu tentu pernah diberi vaksinasi DPT agar tidak terjangkit . . . .
A. penyakit TBC
B.
penyakit difteri
C. kolera dan disentri
D. difteri, pertusis, dan tetanus
E.
disentri, pertusis dan tetanus
9.
Vaksinasi yang dilakukan secara oral, di antaranya vaksinasi . . . .
A. BCG
B.
Cacar
C. Polio
D. DPT
E.
Anthraks
10. Pada kasus imunodefisiensi, orang yang menderita mengalami
kerusakan . . . .
A. monosit
D. sel T
B.
limfosit
E.
sel B dan sel T
C. sel B
276
Biologi Kelas XI SMA dan MA
B. Jawab pertanyaan berikut ini dengan benar.
1.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan vaksin.
2.
Ceritakan secara singkat apa yang dilakukan oleh Edward Jenner.
3.
Mengapa orang yang divaksinasi biasanya mengalami demam?
4.
Apa keuntungan ditemukannya pengetahuan tentang Interferon?
5.
Jelaskan apa yang menyebabkan penderita AIDS bisa tewas akibat
AIDS itu sendiri?
Evaluasi Akhir Tahun
277
A. Pilih jawaban yang paling tepat.
1.
Pernyataan yang sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa sel
merupakan unit struktural makhluk hidup adalah . . . .
A. di dalam sel terdapat berbagai aktivitas kehidupan
B.
semua organisme baik hewan maupun tumbuhan tersusun atas sel
C. di dalam sel terkandung substansi pembawa sifat keturunan
D. sel dengan bagian-bagiannya mempunyai fungsi yang khusus
E.
membran sel, sitoplasma, nukleus, dan organel menyusun sistem
sel yang kompak
2.
Retikulum endoplasma dibedakan menjadi retikulum endoplasma halus
dan kasar berdasarkan . . . .
A. fungsi retikulum endoplasma
B.
struktur membran pembentuk retikulum endoplasma
C. letaknya terhadap inti di dalam sitoplasma
D. ada tidaknya ribosom yang menempel pada retikulum
E.
panjang pendeknya saluran retikulum endoplasma
3.
Zat yang disekresikan lisosom, di dalam tubuh manusia berhubungan
dengan . . . .
A. proses tumbuhnya jaringan baru pada bagian tubuh luka
B.
terhindarnya infeksi kuman yang masuk ke dalam tubuh
C. berlangsungnya penyusunan protein pembangun tubuh
D. proses penyusunan energi untuk aktivitas kehidupan
E.
pembentuk membran berbagai organel sel
4.
Arteriosklerosis merupakan kelainan sistem sirkulasi yang disebabkan
oleh . . . .
A. gangguan proses pembekuan darah
B.
pengerasan pembuluh darah oleh senyawa lemak
C. produksi sel-sel darah putih tak terkendali
D. gumpalan lemak pada nadi
E.
pengerasan pembuluh darah oleh zat kapur
5.
Perhatikan gambar organel mitokondria berikut
!
Bagian yang ditunjuk pada gambar merupakan . . . .
A. membran luar
B.
DNA
C. matriks
D. krista
E.
ribosom
Evaluasi Akhir Tahun
?
278
Biologi Kelas XI SMA dan MA
6.
Kontraksi otot bisep menghasilkan gerak . . . .
A. rotasi, yaitu gerak melingkari satu sumbu sentral
B.
ekstensi, yaitu gerak meluruskan tangan
C. fleksi, yaitu gerak membengkokkan tangan
D. abduksi, yaitu gerak tungkai menjauhi sumbu tubuh
E.
adduksi, yaitu gerak tungkai mendekat
7.
Berbagai jaringan akan membentuk suatu organ. Jaringan di bawah ini
yang bukan penyusun organ usus adalah . . . .
A. epitel kolumner
D. otot lurik
B.
pengikat longgar
E.
epitel kelenjar
C. otot polos
8.
Pada tumbuhan terdapat bermacam-macam jaringan dan masing-masing
memiliki fungsi khusus. Di bawah ini macam jaringan dan fungsi yang
tidak benar adalah . . . .
Macam Jaringan
Fungsi
A
epidermis
proteksi
B
parenkim
penyokong
C
kolenkim
penyokong
D
xilem dan floem
pembuluh
E
sklerenkim
penyokong
9.
Suatu kecambah tanaman yang mulai tumbuh diletakkan pada suatu
tempat dan diberi cahaya dari arah kanan. Pernyataan yang benar tentang
pertumbuhan kecambah di atas adalah . . . .
A. mengalami pembengkokan ke arah kiri
B.
mengalami pembengkokan ke arah kanan
C. auksin akan aktif di daerah yang kena cahaya
D. batang membengkok ke sisi yang gelap
E.
batang akan tumbuh lurus ke atas
10. Otot sebagai alat gerak aktif memiliki kemampuan ekstensibilitas.
Ekstensibilitas menunjukkan kemampuan otot untuk . . . .
A. berkerut
D. memendek
B.
memanjang
E.
kembali ke semula
C. berkontraksi
Evaluasi Akhir Tahun
279
11.
Tulang penyusun lengan manusia
yang ditunjukkan nomor 1, 3, dan
4 di samping ini adalah . . . .
134
A.
femur
radius
metakarpal
B.
skapula
ulna
radius
C.
femur
tarsal
metatarsal
D.
skapula
radius
ulna
E.
femur
tibula
metatarsal
12. Jaringan yang tidak termasuk ke dalam jaringan penunjang adalah . . . .
A. skelereid
D. sklerenkim
B.
serat
E.
parenkim
C. kolenkim
13. Sel penutup pada stomata adalah pasangan sel epidermis yang . . . .
A. mengandung kloroplas
B.
tidak mengandung kloroplas
C. tidak berpigmen
D. banyak mengandung CO
2
E.
mengandung pigmen nonklorofil
14. Rangka tubuh manusia sewaktu embrio masih berbentuk kartilago
(tulang rawan). Perubahan untuk menjadi tulang keras, karena
adanya . . . .
A. osteoklas
D. kondrioblas
B.
osteoblas
E.
sel-sel mesenkim
C. osifikasi
1
3
4
2
280
Biologi Kelas XI SMA dan MA
15. Untuk melakukan kontraksi otot diperlukan energi yang diperoleh dari
perubahan kimia di bawah ini,
kecuali
. . . .
A. Glukosa + O
2
⎛⎛∅
CO
2
+ H
2
O + energi
B.
ADP
⎛⎛∅
AMP + P + energi
C. kreatin fosfat
⎛⎛∅
kreatin + fosfat + energi
D. AMP
⎛⎛∅
P + energi
E.
ATP
⎛⎛∅
ADP + P + energi
16. Seorang anak yang jatuh terduduk dan mengalami kelainan pada
punggungnya, kemungkinan dia mengalami kelainan pada tulang
belakang yang disebut . . . .
A. lordosis
D. kifosis
B.
skoliosis
E.
artritis
C. rakhitis
17. Pernyataan yang menunjukkan perbedaan antara eritrosit dan leukosit
pada manusia yang benar berdasarkan data di bawah ini adalah . . . .
Perbedaan
Eritrosit
Leukosit
A.
Bentuk
tidak teratur
bikonkaf
B.
Perbandingan
500
1
C.
Inti
ada
tidak ada
D.
Fungsi
pertahanan
transpor oksigen
E.
Tempat dibentuk
kelenjar limfa
tulang spons
18. Berikut ini beberapa penyebab terjadinya proses bernapas.
1.
Tulang rusuk terangkat ke atas dan ke depan.
2.
Otot diafragma berkontraksi.
3.
Otot-otot antartulang rusuk berkontraksi.
4.
Rongga dada membesar.
5.
Tekanan intrapleura menurun.
Urutan fase inspirasi adalah nomor . . . .
A. 1 - 2 - 3- 4
B.
1 - 2- 4 - 5
C. 2 - 3- 4 - 5
D. 3 - 1 - 4 - 5
E.
3 - 1 - 5 - 4
Evaluasi Akhir Tahun
281
1
4
3
5
2
19. Seorang pelajar sedang beristirahat setelah berolahraga. Manakah
pernyataan yang benar tentang kandungan ATP dan ADP di dalam
tubuhnya pada saat dia istirahat?
A. Jumlah ATP meningkat, ADP menurun
B.
Jumlah ADP meningkat, ATP menurun
C. Jumlah ATP dan ADP tidak berubah
D. Jumlah ATP dan ADP menurun
E.
Jumlah ADP menurun, ATP tetap
20. Sistem koordinasi meliputi kerja sama antara . . . .
A. sistem saraf dan sistem hormon
B.
sistem saraf dan sistem indra
C. sistem indra dan sistem hormon
D. sistem saraf dan sistem sirkulasi
E.
sitem sirkulasi dan sistem hormon
21. Perhatikan gambar sel saraf berikut ini
!
Bagian pada gambar yang merupakan badan sel, dendrit, neurilema,
dan akson berturut-turut . . . .
A. 1, 2, 3, dan 4
D. 3, 4, 2, dan 1
B.
3, 2, 4, dan 1
E.
4, 3, 2, dan 1
C. 3, 2, 1, dan 4
22. Jika kita menderita pilek, kita akan kehilangan rasa atau selera makan.
Hal ini disebabkan oleh . . . .
A. di dalam rongga hidung banyak lendir
B.
sel-sel saraf pembau mengalami gangguan
C. lidah tertutup oleh ludah yang disekresi
D. sel-sel saraf pengecap mengalami gangguan
E.
suhu tubuh yang melebihi normal
23. Salah satu reseptor yang terdapat pada kulit adalah Corpus Krause.
Reseptor ini merasakan . . . .
A. panas
D. kasar
B.
dingin
E.
halus
C. nyeri
282
Biologi Kelas XI SMA dan MA
24. Jika kita berjalan pada malam hari, bagian mata yang paling berperan, yaitu . . . .
A. sel batang
D. koroid
B.
sel kerucut
E.
vitreus humor
C. bintik kuning
25. Urutan yang benar bagian telinga yang dilewati oleh suara adalah . . . .
A. martil - labirin - kohlea - organ korti
B.
sanggurdi - kohlea - organ korti - labirin
C. martil - sanggurdi - organ korti - kohlea
D. membran tympani - kohlea - tingkap oval
E.
martil - membran tympani - kohlea - organ korti
26. Hormon-hormon yang bekerja antagonis terjadi pada . . . .
A. insulin dan tiroksin
D. progesteron dan prolaktin
B.
FSH dan LH
E.
adrenalin dan tiroksin
C. insulin dan adrenalin
27. Apabila seorang ayah memiliki rhesus positif dan ibu rhesus negatif,
pernyataan yang benar adalah . . . .
A. semua anak yang dilahirkan akan meninggal sebab akan terjadi
penggumpalan darah
B. keturunan pertama lahir selamat, pada tubuh ibu terbentuk
antirhesus
C. semua anak yang dilahirkan selamat, tubuh ibu tidak mengalami
perubahan
D. jika keturunan pertama rhesus positif, anak tersebut akan meninggal
karena terjadi hubungan darah antara anak dan ibu
E.
si ibu dapat meninggal karena terjadi penggumpalan darah
28. Jaringan otot yang serabutnya tidak memiliki percabangan, sistem
kerjanya dipengaruhi oleh saraf otonom, warnanya polos, berbentuk
gelendongan dan sifat kerjanya lambat. Ciri otot tersebut dapat kita
temukan pada . . . .
A. otot biseps
D. lambung
B.
jantung
E.
lidah
C. otot wajah
29. Mekanisme gerak pada tubuh manusia terjadi sebagai hasil kerja sama
antara tulang/rangka dan otot. Macam kerja sama otot dan tulang yang
ditimbulkan pada waktu berjalan kaki adalah gerakan . . . .
A. rotasi dan sirkulasi
D. abduksi dan adduksi
B.
ekstensin dan fleksi
E.
supinasi dan pronasi
C. depresi dan elevasi
Evaluasi Akhir Tahun
283
30. Berdasarkan tabel data uji makanan yang dilakukan beberapa siswa,
bahan makanan berikut yang banyak mengandung protein, glukosa, dan
amilum adalah . . . .
Bahan
Uji makanan dengan menggunakan reagen
Makanan
Biuret
Fehling A + B
Lugol
Kertas Karton
A.
Gumpalan ungu Biru ungu
Merah bata
Membayang
B.
Endapan putih
Hijau kebiruan
Hitam
Tak membayang
C.
Gumpalan violet Merah bata
Hitam
Membayang
D.
Merah bata
Biru tua
Ungu
Membayang
E.
Gumpalan ungu Merah darah
Coklat muda
Membayang
31. Fungsi ginjal yang erat hubungannya dengan usaha untuk menjaga
keseimbangan adalah . . . .
A. mengeluarkan zat yang berlebihan
B.
melakukan augmentasi zat yang tidak berguna
C. mengekskresikan zat yang beracun
D. mengadakan filtrasi zat yang berguna
E.
melakukan reabsorpsi zat yang berguna
32. Berikut ini adalah fungsi hati,
kecuali
. . . .
A. menyimpan gula dalam bentuk glikogen
B.
tempat pembongkaran sel darah merah
C. menawarkan racun yang masuk ke dalam tubuh
D. menghasilkan enzim-enzim pencernaan
E.
tempat pembakaran dan pembentukan protein
33. Uremia dapat terjadi akibat kerusakan pada glomerulus karena infeksi
kuman. Penyakit ini disebut . . . .
A. polynuria
D. nefritis
B.
albuminuria
E.
anuria
C. diabetes melitus
34. Mekanisme pernapasan disebabkan oleh beberapa perubahan sebagai
berikut.
1.
Diafragma mendatar.
2.
Tulang rusuk tertekan.
3.
Tulang rusuk terangkat.
4.
Otot diafragma berkontraksi.
5.
Volume rongga dada mengecil.
6.
Volume rongga dada membesar.
7.
Otot-otot tulang rusuk luar berkontraksi.
284
Biologi Kelas XI SMA dan MA
8.
Otot-otot antar tulang rusuk dalam berkontraksi.
9.
Tekanan udara dalam rongga dada lebih kecil daripada di luar.
10. Tekanan udara dalam rongga dada lebih besar daripada di luar.
Mekanisme inspirasi pernapasan dada secara berurutan adalah . . . .
A. 1 - 4- 5 - 10
D. 7 - 3 - 6 - 9
B.
4 - 8 - 5 - 9
E.
8 - 2 - 5 - 10
C. 7 - 2 - 6 -10
35.
Gambar di samping ini
menunjukkan
potongan vertikal jantung manusia dilihat
dari arah depan. Tekanan darah yang pa-
ling tinggi terjadi pada bagian . . . .
A. 1
B.
2
C.
3
D. 4
E.
5
36. Perhatikan ciri-ciri darah berikut ini.
1.
Bentuk bervariasi.
2.
Mengandung haemoglobin.
3.
Bergerak ameboid.
4.
Tidak mempunyai inti sel.
5.
Bersifat pagositosis.
6.
Berwarna bening.
7.
Plasma bergranulosit atau agranulosit.
8.
Bentuk cairan bikonkaf.
Sel-sel darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh dari kuman
penyakit, mempunyai ciri-ciri . . . .
A. 1, 2, 3, 4, 5, 7
D. 3, 5, 6, 7, 8
B.
1, 3, 4, 5, 6, 7
E.
1, 3, 5, 6, 7
C. 2, 4, 5, 6, 8
37. Tabel macam-macam otot dan sifatnya
No.
Sifat
Otot polos
Otot lurik
Otot jantung
1.
Keadaan inti
Satu, di tepi
Banyak, di tepi
Satu, di tengah
2.
Serat lintang
Ada
Ada
Tidak ada
3.
Bentuk sel
Gelendong
Silindris
Silindris bercabang
4.
Tempat
Jantung
Kerangka
Pembuluh darah
1
4
2
3
5
Evaluasi Akhir Tahun
285
Ciri yang dimiliki masing-masing otot yang benar adalah . . . .
A. 1 dan 2
D. hanya 3
B.
1 dan 3
E.
hanya 4
C. 2 dan 3
38. Pil KB dan suntik KB merupakan zat kimia yang mengandung hormon
pencegah ovulasi. Artinya, dalam pil dan cairan yang disuntikkan
terdapat hormon . . . .
A. folicle stimulating hormone
B.
progesteron
C. lutenizing hormon
D. testosteron
E.
androgen
39. Perhatikan gambar alat reproduksi dalam wanita berikut ini. Bagian yang
ditunjukkan pada no. 2 merupakan tempat terjadinya ....
A. kopulasi
B.
fertilisasi
C. ovulasi
D. implantasi
E.
pembentukan ovum
40. Hormon yang berperan dalam pembentukan dan pematangan sperma-
tozoa dan ovum adalah . . . .
A. FSH
D. estrogen
B.
LH
E.
oksitosin
C. testosteron
41. Antigen yang sangat penting dalam pertahanan tubuh adalah . . . .
A. nukleotida
D. protein
B.
trigliserida
E.
lipida
C. steroid
42. Berikut ini yang akan menjadi sasaran racun Sel T adalah . . . .
A. partikel virus dalam darah
B.
virus yang menginfeksi sel tubuh atau sel-sel tumor
C. parasit dalam organ hati
D. sel bakteri
E.
serbuk sari pada saluran lendir hidung
2
1
3
286
Biologi Kelas XI SMA dan MA
43. Antibodi akan bekerja baik melawan . . . .
A. patogen dalam sel
B.
patogen luar sel
C. racun-racun di luar sel
D. patogen dan racu-racun di luar sel
E.
patogen dan racun baik yang di dalam sel maupun yang di luar sel
44. Makrofag merupakan jenis sel turunan dari . . . .
A. basofil
D. eosinofil
B.
monosit
E.
leukosit
C. nutrofil
45. Berikut ini yang dapat mencegah berbagai patogen masuk ke permukaan
tubuh adalah . . . .
A. kulit yang sehat dan selaput lendir
B.
air mata, liur, cairan lambung
C. bakteri yang hidup dalam tubuh
D. aliran urine
E.
pencernaan yang sehat
B. Jawablah pertanyaan berikut ini dengan benar.
46. Apabila seseorang telah melakukan kegiatan fisik yang berat, akan timbul
lelah dan pegal pada otot. Mengapa rasa lelah dan pegal pada otot
tersebut dapat terjadi? Jelaskan
!
47. Lengkung refleks merupakan unit fungsional dari sistem saraf. Jelaskan
dibangun oleh apa lengkung refleks ini.
48. Coba kamu jelaskan tentang proses pembekuan darah. Faktor-faktor apa
yang dapat menghalangi berlangsungnya proses tersebut?
49. Proses pengambilan air dan zat-zat hara dari dalam tanah pada tumbuhan
akan melibatkan proses osmosis, transpor aktif, dan difusi, baik difusi
aktif maupun difusi pasif. Jelaskan perbedaan antara transpor aktif dan
difusi.
50. Untuk kelangsungan hidupnya manusia memerlukan makanan yang
selanjutnya makanan tersebut akan dicerna menjadi sari-sari makanan
yang siap diserap oleh usus.
a.
Sebutkan bahan-bahan makanan yang diperlukan tubuh.
b.
Jelaskan proses kimia metabolisme bahan makanan tersebut hingga
menjadi molekul-molekul sederhana yang siap diserap villus usus.
Sebutkan organ tempat pencernaannya.
Glosarium
287
GLOSARIUM
A
Aglutinin, 103, 105, 267
antibodi yang menggumpalkan antigen asing.
Anemia, 100, 113
kekurangan sel darah merah.
Angiospermae, 38
tumbuhan yang bijinya terdapat di dalam bakal
buah.
Antibodi, 105, 265, 267,
zat yang dibentuk dalam darah untuk
268, 269, 270, 270, 271
memusnahkan bakteri, virus, atau untuk melawan
toksin.
Antigen,105, 265, 267,
zat yang dapat merangsang pembentukan
268, 269, 271
antibodi jika diinjeksikan ke dalam tubuh.
Arteri, 97, 106, 109, 115,
pembuluh darah yang mengalirkan darah dari
116, 190
jantung ke seluruh tubuh.
Artheriosklerosis, 106
penimbunan senyawa-senyawa lemak pada
dinding arteri.
Artikulasi, 75
hubungan antara tulang dan tulang.
Artritis, 88
peradangan sendi, bisa terjadi pada tulang rawan,
sinovial, dan ligamen.
Atrofi, 79
otot yang menciut.
B
Bikuspid, 109
katup berkelopak dua yang terdapat di antara
serambi kiri dan bilik kiri.
Bilirubin, 100, 153, 191,
sisa perombakan hemoglobin.
195
Bintik buta, 231
daerah pada retina yang merupakan tempat
masuknya saraf optik. Pada bagian ini tidak ada
sel sensorik.
Bronkhitis, 171
radang tenggorokan akibat infeksi bakteri yang
menyerang selaput epitel bronki.
C
Cairan sinovial, 76
cairan kental, tidak berwarna, transparan
;
sebagai
pelumas di antara kedua tulang.
D
Diafragma, 166, 168, 169
sekat berotot yang membatasi rongga dada dan
rongga perut.
288
Biologi Kelas XI SMA dan MA
GLOSARIUM
Diartrosis, 75, 76, 89
kedua ujung tulang tidak dihubungkan oleh
jaringan sehingga tulang dapat bergerak bebas.
Dwarfisme, 222
kegagalan pertumbuhan tulang yang menyebab-
kan seseorang menjadi cebol.
E
Eksositosis, 9, 12, 14, 17,
mengeluarkan zat ke luar sel.
18
Ekspirasi, 166, 168, 174,
mengembuskan udara dari paru-paru ke udara
178, 179
luar.
Emboli, 172
gumpalan darah yang menyumbat kapiler di
paru-paru.
Emfisema, 172
hilangnya elastisitas paru-paru karena terendam
cairan.
Endodermis, 41, 42, 253
selapis sel yang bentuk dan strukturnya khusus,
dan merupakan batas terdalam lapisan korteks.
Endometrium, 225, 248,
rongga uterus yang dilapisi jaringan epitel dan
251, 252, 253, 258
mengandung banyak pembuluh darah.
Endositosis, 9, 12, 16, 18
memasukkan zat ke dalam sel.
Endosteum, 75
jaringan ikat kencang yang membatasi rongga
sumsum.
Epidermis, 37, 41, 42, 45,
lapisan sel yang berada paling luar dari tubuh
63, 189
tumbuhan dengan bentuk sel seperti balok
tersusun.
F
Fagosit, 56, 98, 100, 267,
kemampuan untuk memakan partikel-partikel
tertentu sehingga berperan dalam pertahanan
tubuh.
Fasikulum, 58
kumpulan serabut-serabut otot.
Filtrasi, 193, 198, 200
penyaringan yang menghasilkan urine primer.
Floem, 37, 38, 41- 44
pembuluh pengangkut yang mengalirkan se-
nyawa hasil fotosintesis ke seluruh bagian tubuh
tumbuhan.
Folikel, 225, 249, 250, 251
sekelompok sel-sel yang menyelubungi oosit.
Fraktura, 88
retak/patahnya tulang pipa.
Glosarium
289
GLOSARIUM
G
Globulin, 98
protein sederhana yang membeku karena panas,
tidak larut dalam air, tetapi dalam cairan garam.
Glomerulus, 193, 200
kelompok pembuluh darah di dalam kapsul Bow-
man, tempat terjadinya proses penyaringan urine.
H
Hemofili, 113
kelainan yang bersifat genetis, penderita tidak
mampu melakukan proses pembekuan darah
pada saat luka atau pembuluh darah pecah.
Hemoroid, 113
pelebaran pembuluh pada dubur.
Hipertensi, 115
tekanan darah tinggi.
Hipertrofi, 79
otot yang membesar.
Hipotensi, 115
tekanan darah rendah.
Hymen, 248
selaput yang menutupi sebagian lubang vagina.
I
Ileum, 149, 150
bagian ketiga usus halus.
Implantasi , 252, 253, 255
pelekatan embrio pada dinding uterus.
Impuls, 59, 137, 208, 209,
rangsangan atau gerak hati yang timbul dengan
211
tiba-tiba untuk melakukan sesuatu.
Insersi, 79, 86
tendon yang melekat pada tulang yang bergerak.
Inspirasi, 166, 170, 178, 179
menarik napas, memasukkan udara ke dalam
paru-paru.
J
Jaringan meristem, 33, 41, jaringan yang tetap bersifat embrional, yaitu
47, 63
memiliki kemampuan untuk terus membelah diri
tak terbatas.
Jaringan parenkim, 34, 36, jaringan yang tersusun oleh sel-sel hidup yang
44, 46, 63
aktif melakukan kegiatan, berbentuk bulat dengan
diameter bervariasi.
K
Kapasitas vital, 170
jumlah udara paling banyak yang dapat di-
ekspirasi setelah usaha inspirasi maksimal.
290
Biologi Kelas XI SMA dan MA
GLOSARIUM
Kartilago, 54, 72
tulang rawan.
Kifosis, 88
bungkuk, terjadi karena infeksi TBC vertebra
ataupun proses ketuaan.
Kolenkim, 36, 37, 63
sel-sel yang mengalami penebalan selulosa pada
sudut-sudutnya.
L
Leukoplas, 22
plastida yang tidak berwarna.
Lisosom, 7, 16, 26
organel yang sangat kecil, dihasilkan oleh badan
golgi.
M
Membran plasma, 5, 7-11, lapisan rangkap lipoprotein, yang membatasi
13, 14, 17, 19, 22, 26
bagian dalam sel dengan lingkungan luar.
Meristem, 47
jaringan yang terdiri atas sel-sel muda yang aktif
membelah, terletak di ujung akar, batang dan
kambium.
Metafisis, 75
sambungan epifisis dan diafisis.
Mikrofilamen, 18, 19, 26
benang-benang halus dengan diameter berkisar
antara 5-7 mm.
Multiseluler, 4
organisme bersel banyak.
N
Nefritis, 196
peradangan yang terjadi pada nefron, terutama
pada daerah glomerulus.
Nekrosa, 88
matinya sel tulang karena kerusakan periostium.
O
Origo, 86, 89
tendon yang melekat pada tulang yang tidak
bergerak.
Osteoblas, 55, 73
sel-sel pembentuk tulang.
Osteon, 72, 73
tulang keras.
Osteosit, 73, 74
osteoblas yang tidak aktif lagi.
Ovulasi, 247, 250-252
pelepasan sel telur (ovum) dari ovarium.
Glosarium
291
GLOSARIUM
P
Penulangan endrokonal,
penulangan (osifikasi) yang diawali dengan
73
bentuk tulang rawan.
Perimisium, 78
selaput yang membungkus kumpulan serabut
otot.
Pita kaspari, 42
penebalan gabus yang mengelilingi dinding sel
endodermis yang terlihat seperti pita.
Pleuritis, 172
radang pleura di sekeliling paru-paru.
R
Reabsorpsi, 193, 200
proses
penyerapan kembali zat-zat yang masih
berguna yang terdapat pada urine primer.
Refleks, 212
satuan fungsional terkecil dari sistem saraf.
S
Sekresi, 12, 193, 194, 200
menyekresikan zat-zat yang tidak berguna bagi
tubuh dari darah ke dalam cairan tubuh.
Sphincter, 148, 151
otot lingkar pada kantung kemih.
Sinapsis, 209, 220
sambungan dua sel saraf.
Sklerenkim, 44
sel-sel mati yang di sekeliling dindingnya meng-
alami penebalan karena penumpukan lignin.
Spons, 36
di
sebut juga jaringan bunga karang, banyak
terdapat rongga-rongga antarsel. Sedikit me-
ngandung klorofil, terletak di bawah jaringan pali-
sade.
T
Trakeid, 38
sel kayu tidak berperforasi di kedua ujungnya
berpenebal cincin spiral atau berceruk terlindung,
menghantar air dan menyusun jaringan kayu.
Transplantasi, 62, 113
pemindahan jaringan tubuh dari suatu tempat ke
tempat lain, pencangkokan.
V
Villus, 149
tonjolan halus pada usus halus.
292
Biologi Kelas XI SMA dan MA
GLOSARIUM
Volume residu, 170, 182
udara yang tersisa setelah ekspirasi maksimal.
Volume tidal, 169, 182
jumlah udara yang keluar masuk pada sekali
inspirasi dan sekali ekspirasi.
X
Xilem, 37, 38, 41- 44, 47, 63
pembuluh pengangkut yang mengalirkan air serta
zat hara dari akar ke daun.
Z
Zigot, 248, 252, 252, 254
sel telur yang telah dibuahi.
Glosarium
293
GLOSARIUM
Baker, Jeffrey J.W. & Garland E. Allen. 1981.
The Study of Biology.
California:
Addison-Wesley Publishing Company.
Barret, Abramoff, Kumaran, Millington. 1986.
Biology.
New Jersey: Prentice–
Hall.
Becket, B.S.1983.
Beginning Science Biology
. Oxford University Press, Walton
Street, Oxford OX 26 DP.
Campbell, A. Neil. 1994.
Biology jilid 1, 2, 3
(terjemahan). Jakarta: Erlangga.
Clegg, CJ & DG Mackean. 1994.
Advanced Biology Principles and Aplications
.
London: John Murray (Publisher) Ltd.
Craigmyle, M.B..L. 1986.
Histology
. Second edition. Wolf Medical Publishing
Company Inc.
Forma, R. 1986.
Human Biology
. Melbourne: Longman Explorations. New York:
Macmillan Publishing Company.
Green, N.P.O,
et all.
1986.
Biological Science 1.
London: Cambridge University
Press.
Green, N.P.O,
et all
. 1986.
Biological Science 2.
London: Cambridge University
Press.
Hopson, Janet L. & Norman K. Wessells. 1990.
Essential of Biology
. Singapore:
McGraw–Hill, Inc.
Ilmu Pengetahuan Populer Jilid 8.
Grollier International, Inc.
Johnson, Willis H,
et all.
1961.
General Biology.
New York: Holt, Rinehart and
Winston, Jnc.
Kimball, J.W. 1990.
Biologi
, jilid 2. Edisi kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Levy, Charles K. 1973.
Elements of Biology
. Philippiness. Addison-Wesley Pub-
lishing Company Inc.
Mackean, D.G.1986.
GCSE Biology
. London: John Murray (Publisher) Ltd.
Miller, Stephen A. & John P. Harley. 2005.
Zoology
. New York: McGraw-Hill
Muchtadi, Deddy. 1993.
Metabolisme Zat Gi i
. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Oram, Raymond F,
et al.
1986.
Biology Living Systems.
London: Charles E. Merril
Publishing Company.
Pearce, Evelyn C. 1985.
Anatomi dan Fisiologi
. Jakarta:Gramedia.
Philips, W.D. and T.J.Chilton.1989.
A Level Biology
. Oxford: Oxford University
Press.
Postlethwait, John H. & Janet L. Hopson. 1995.
The Nature of Life
. New York:
McGraw-Hill, Inc.
Roberts, M.B.V. 1986.
Biology for Life,
Second Edition. New York: Thomas Nelson
Ltd.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka
294
Biologi Kelas XI SMA dan MA
GLOSARIUM
Robson, M.D dan A.G. Morgan. 1980.
Biology Today.
London: Macmillan Edu-
cation Ltd.
Smith, Ella Thea. 1959.
Exploring Biology.
New York: Harcourt, Brace & World,
Inc.
Starr, Cecie and Ralph Taggart. 2004.
Biology The Unity and Diversity of Life
.
USA: Thomson
Storer and Usinger. 1957.
General Zoology
. New York: McGraw Hill Book Com-
pany, Inc.
Suntoro, Susilo Handari, dkk. 1993.
Anatomi dan Fisiologi Hewan
. Proyek
Penataran Guru Setara D III, Dirjen Dikdasmen, Depdikbud. Jakarta.
Weier, T. E.
et all
. 1982.
Botany: An Introduction to Plant Biology
. Fifth Edition.
Canada: John Wiley & Sons, Inc.
Williams, Gareth. 1996.
Biology for You
. London: Stanley Thornes Ltd.
Whitten, Tony. 2002.
Indonesia Heritage: Margasatwa (terjemahan).
Jakarta: Buku
Antar-Bangsa.
Yahya, Harun. 2002.
Menyingkap Rahasia Alam Semesta
. Bandung: Dzikra.
DAFTAR PUSTAKA
Glosarium
295
GLOSARIUM
A
Abduktor, 89
Abomasum, 154, 155, 157
ACTH (
Adrenocorticotropic Hormone
),
221, 255
Adiposum, 53
Adrenal, 221, 224, 225
Adrenalin, 84, 85
Aferen, 217
Aglutinin, 103, 105, 267
Aglutinogen, 103, 104
Agranulosit, 101
Akomodasi, 233
Akson, 58, 59, 208, 209, 210, 213
Alat: ekskresi, 188
;
gerak aktif, 71
;
gerak pasif, 71
;
pencernaan,
133, 143, 157
;
reproduksi, 41
Albumin, 98
Aleuroplas, 22
Alograf, 62
Alveoli, 164, 179, 180
Alveolus, 164, 165, 168, 169, 171
Amiloplas, 22
Ampula, 236
Anatomi, 41, 63
Anemia, 100, 113
Angiospermae, 38
Antibiotik, 256
Antibodi, 105, 265, 267, 268, 269, 270,
270, 271
Antigen, 105, 265, 267, 268, 269, 271
Antikoagulan, 198
Antioksidan, 77
Antitoksin, 98, 267
Aorta, 109, 116
Aquaeous humor, 231, 233
Arteri: 97, 106, 109, 115, 116, 190
;
pulmonalis, 106
Arteriol, 116
Artherisklerosis, 106
Artikulasi, 75
Artritis, 88
Asam amino: 134
;
esensial, 134, 156
;
nonesensial, 134, 156
Asetilkolin, 84
Aterosklerosis, 114
Atrium: 106
;
kiri, 108
Atrofi, 79
Autofagosit, 16
Autograf, 62
Autolisis, 17
B
Badan golgi, 7, 14, 15, 16, 19, 26, 59
Badan malphigi, 193
Bakteri aerob, 157
Bakteri, 4, 5, 12, 16
Basofil, 100
Bayi tabung, 258
Berkas pembuluh, 45, 46
Bikonkaf, 99
Bikonveks, 230
Bilirubin, 100, 153, 191, 195
Biliverdin, 100, 153
Bintik buta, 231
Bintik kuning, 231, 232, 233
Blastokist, 252
Blastula, 252, 253
Bongkol sinaps, 210
Bronki, 168, 171, 178
Bronkitis, 171
Bronkus, 179
INDEKS
Indeks
296
Biologi Kelas XI SMA dan MA
GLOSARIUM
C
Cairan sinovial, 76
Cervix, 248
Choroid, 230
Colon, 142
D
Daur: folikuler, 251
;
Krebs, 17
;
menstruasi, 251
;
uterine, 251
Dendrit, 58, 59, 208, 209
Diabetes: Mellitus, 114
;
Insipidus,
196
Diafise, 75
Diafragma, 166, 168, 169
Diartrosis, 75, 76, 89
Diastol, 109, 110
Difusi: 9, 10, 11, 165, 231
;
fasilitas, 9
Diktiosom, 16
Dinding selulosa, 4
Diploid, 248, 252
Disakarase, 150
Disakarida, 134
DNA, 13, 114
Donath, 103
Donor: 103, 104
;
universal, 104
Dorsobronki, 178
Duktus: hepaticus, 152
;
koledokus,
152
;
sistikus, 152
Duodenum, 147, 149, 152
Dwarfisme, 222
E
Efektor, 58, 59, 209, 211
Eferen, 217
Eksokrin, 51
Eksositosis, 9, 12, 14, 17, 18
Ekspirasi, 166, 168, 174, 178, 179
Emboli, 172
Emfisema, 172
Endodermis, 41, 42, 253
Endokardium, 105
Endokrin, 51
Endometrium, 225, 248, 251, 252, 253,
258
Endomisium, 78
Endositosis, 9, 12, 16, 18
Endosperm, 47
Endosteum, 75
Enterokinase, 149
Enzim: 9, 14, 15, 36, 133, 153
;
hidrolitik, 16, 26
;
katalase, 14,
15
;
lipase, 148
;
pencernaan, 16
;
pepsinogen, 148
;
renin, 148
;
selulose, 154, 157
Epidermis: 37, 41, 42, 45, 63, 189
;
batang, 44
Epididimis, 50, 247
Epifise, 75
Epiglotis, 168
Epimisium, 78
Epinefrin, 87
Epitel, 165, 246
Epitelium, 49, 51, 175
Erepsin, 150
Eritrosit, 56, 99, 100, 103, 105, 113, 113,
164, 191, 267
Esofagus, 142, 167
Estrogen, 225, 226, 252, 255
F
Fagosit, 56, 98, 100, 267,
INDEKS
Glosarium
297
GLOSARIUM
Fagositosis, 12
Faring, 142, 146, 167, 168
Fasikulum, 58
Fermentasi, 154
Fertilisasi, 33, 47, 245, 252, 253, 255,
258,
Fibrinogen, 98, 102, 269, 270
Filtrasi, 193, 198, 200
Floem, 37, 38, 41- 44
Folikel, 225, 249, 250, 251
Fotosintesis, 14, 22, 27, 36, 38, 45, 46
Fraenkel, Gottfried, 174
Fraktura, 88
G
Gammoglobulin, 267
Gastrulasi, 253
Gestasi, 253
Gimnospermae, 38
Glikogen, 223
Glikoprotein, 16
Glikosaminnoglikan, 75
Glioksisom, 14, 15
Gliserol, 148
Globulin, 98
Glomerulus, 193, 200
Golgi, Camillio, 15
Gonadotropin, 221, 225
H
Haploid, 248
Helikotrema, 236
Hemofili, 113
Hemoglobin, 100, 113, 114, 163
Hemoroid, 113
Hepatosit, 189
Hewan transgenik, 114
Hidrofilik, 8
Hidrofobik, 8
Hipertensi, 115
Hipertonis, 10
Hipertrofi, 79
Hipofise, 221, 224, 225, 228, 255, 256
Hipofisis, 195, 196, 212, 214, 225
Hipotalamus, 212, 214, 227, 228, 255
Hipotensi, 115
Hipotiroidisme, 222
Hipotonis, 10
Histiosit, 191
Histologi, 33, 62
Histon, 13
Homeostatis, 187, 192
Hooke, Robert, 4, 5
Hormon: 9, 195, 207, 220
;
anti-
diuretik, 237
;
asetilkolin, 219
;
dopamine, 225
;
epinefrin, 224
;
estrogen, 249
;
gastrin, 148
;
go-
nadotropin, 252
;
insulin, 226,
237
;
koleositokinin, 153
;
nero-
pinefrin, 224
;
oksitoksin, 255,
256
;
pertumbuhan, 221
;
pro-
laktin, 256
;
prostaglandin, 255
;
relaksin, 255
Hymen, 248
I
Ikatan pembuluh, 37
Ileum, 149, 150
Impermeabel, 42
Implantasi , 252, 253, 255
Impuls saraf, 59, 137, 208, 209, 211
INDEKS
Indeks
298
Biologi Kelas XI SMA dan MA
GLOSARIUM
Imunitas, 265, 269, 272
Imunodefisiensi, 271
Imunogen, 265
Imunoglobulin, 265, 266
Infundibulum, 247
Insersi, 79, 86
Inspirasi, 166, 170, 178, 179
Interferon, 267, 273
Intestine, 142
Intrapleura, 165, 168
Isograf, 62
Isotonis, 10
J
Jantung, 105, 106, 108, 109
;
koroner,
114, 115
Jaringan: 3, 31-68, 101, 163
;
benih, 48,
63
;
darah, 56
;
embrional, 33
;
endodermis, 36
;
endotel, 106
;
epidermis, 33, 35
;
epitel
berlapis, 49, 51
;
epitel 48, 49,
51, 266
;
hewan, 48
;
ikat, 48, 53,
54, 86, 106
;
kolenkim, 36, 37,
63
;
lemak, 54
;
meristem, 33, 41,
47, 63
;
mesenkim, 33
;
mesofil,
36
;
otot, 48, 57, 64, 78, 107
;
pali-
sade, 46
;
parenkim, 34, 36, 44,
46, 63
;
pembuluh, 43
;
peng-
angkut, 44
;
penyusun akar, 41
;
penyusun batang, 43, 45
;
perisikel, 36, 42
;
permanen, 33,
34, 63
;
retikulo endotelium,
100
;
saraf, 48, 58
;
skeleton, 54
;
sklerenkim, 37
;
struktur dan
fungsi, 41
;
tumbuhan, 4, 33, 39,
40, 46
Jenner, Edward, 270, 272, 273
K
Kaliptra, 41
Kambium: 33, 43, 44
;
vaskuler, 44
Kanalikuli, 55, 74
Kapasitas vital, 170
Kapsul Bowman, 193, 200
Kardiak, 147
Karotenoid, 23, 77
Karpal, 76
Kartilago, 54, 72
Katup: bikuspidalis, 109
;
kardiak,
148
;
pylorus, 148
;
trikus-
pidalis, 109
Kekebalan tubuh, 272
Kelenjar: Brunner, 149
;
ekskresi, 190
;
eksokrin, 153
;
endokrin, 153
;
Lieberkuhn, 149
;
limfe, 112
;
ludah, 144
;
pankreas, 221, 223,
226, 237
;
paratiroid, 222
;
pa-
rotid, 144
;
pencernaan, 142,
152, 157
;
pituitari, 221, 256
;
prostat, 247
;
sekresi, 190
;
sub-
lingual, 144
;
submandibular,
144
;
tiroid, 222
Kifosis, 88
Klorofil, 22, 23, 44, 46
Kloroplas, 14, 22, 36, 46
Knob, 210
Kohlea, 235
Kolenkim, 44
Kolesterol, 114, 139
Kolostrum, 271
Kondrium, 72
Kondroblas, 54
Kontrasepsi, 256
Kopulasi, 247
Kornea, 230, 231, 233
INDEKS
Glosarium
299
GLOSARIUM
Korpus luteum, 225, 225, 251, 252,
255
Korteks, 37, 41, 42, 44, 63, 191, 192,
224, 226, 227
Kortikosteroid, 255
Kretinisme, 222
Krista, 17, 26
Kromoplas, 22
Kromosom, 13, 18, 248
Kultur jaringan, 47, 48
Kupula, 236
Kutikula, 36, 44, 45
L
Labirin, 176
Laktasi, 256
Lakuna, 73, 74
Lamela, 73, 74
Lamina, 45
Landsteiner, Karl, 103
Lapisan mesoderm, 78
Laring, 167, 168
Laringitis, 171
Leewenhoek, A., 4
Lempeng tapisan, 39
Lengkung: Henle, 193
;
refleks, 211
Leukoplas, 22
Leukosit, 100, 113, 56, 98, 99
Ligamen, 88
Limfe, 56
Limfosit, 101, 112, 265, 268, 271, 273
Lionel, 105
Lipase, 150
Lipida, 134, 156
Lipoprotein, 5
Lisosom, 7, 16, 26
Lobulus, 189
Lobus optikus, 212
Longitudinal, 147
Lordosis, 88
M
Makhluk hidup: 3
;
struktur dan
fungsi, 3
Makrofag, 101, 189, 273
Makula, 236
Master gland, 221, 227
Matriks, 53, 55
Medula: 191
;
oblongata, 212, 213
Megakariosit, 101
Meiosis, 248
Melanosit, 266
Membran: 9, 10, 12, 13, 22
;
fospo-
lipida, 9
;
inti, 13
;
lipoprotein,
13
;
mukosa, 51, 167
;
nukleus,
13
;
pernapasan, 172
;
plasma, 5,
7-11, 13, 14, 17, 19, 22, 26
;
sel,
8, 9, 25, 26
;
timpani, 234
Menopause, 249
Meristematis, 42, 44
Mesin dialisis, 197
Mesobronkus, 178
Mesodermis, 253
Mesofil, 45, 46
Metabolisme: 5, 9, 97, 98, 14, 23, 116,
135, 163, 187, 220, 222, 226, 266
;
protein, 190
;
sel, 26
;
sisa, 197,
200
Metafisis, 75
Metakarpal, 76
Metanefridia, 200
Metanefridium, 198
Mielin, 215
INDEKS
Indeks
300
Biologi Kelas XI SMA dan MA
GLOSARIUM
Mikroba, 271
Mikrofilamen, 18, 19, 26
Mikroglial, 267
Mikroskop, 5, 6, 20, 21, 35, 41, 45, 57,
99
;
cahaya, 5, 7
;
elektron, 7
Mikrotubula, 18, 19
Mikrotubulus, 17, 18, 26
Miofibril, 57, 84
Miofilamen, 57, 85
Miokardium, 105
Mitokondria, 7, 14 , 17, 19, 26, 231
Molekul: gliserol, 134
;
protein, 8
Monokotil, 37, 46, 63
Monosakarida, 134
Monosit, 101, 267, 273
Morula, 253
MSH (Melanosit Stimulating Hor-
mone), 221
N
Napza, 219, 220
Nefridiofora, 199
Nefritis, 196
Nefron, 191, 200
Nekrosa, 88
Netrofil, 101
Neurit, 59, 208, 209, 210
Neuroglia, 215
Neurohumor, 84, 85
Neuron: 58, 64, 207
;
aferen, 58
;
eferen, 58
;
motorik, 58
;
penghubung, 58
;
sensorik, 58
Neurotransmiter, 210
Neutrofil, 100
Nodus: atrioventrikular, 109
;
sinoartrial, 109, 115
Norepinephrin, 219
Nukleolus, 13
Nukleoplasma, 13
Nukleoprotein, 14
Nukleus, 13, 19, 26, 44
O
Obligus, 147
Oksidasi, 163
Oksitosin, 226
Omasum, 154, 157
Omnis celulla-cellula, 5
Oogenesis, 249, 250, 251
Oosit, 249
Opimisin, 98
Opson, 267
Opsonin, 267
Organ: 37, 53
;
corti, 235
;
dalaman, 33
;
ekskresi, 188
;
tumbuhan, 41
Organel, 7, 9, 12, 13, 14, 16, 18, 22, 26
Organisme: 3, 4, 12, 13
;
multiseluler,
4
;
uniseluler, 4
Organogenesis, 253
Origo, 86, 89
Ortopedi, 89
Osifikasi, 73, 222
Osmosis, 9, 10, 11
Osteoblas, 55, 73
Osteoklas, 229
Osteomalasi, 88
Osteon, 72, 73
Osteoporosis, 88
Osteosit, 73, 74
Otot: 71, 78
;
bisep, 58
;
diafragma, 166
;
jantung, 57, 58, 78, 80, 110, 114,
115
;
lurik, 57, 58, 78, 79, 146
;
INDEKS
Glosarium
301
GLOSARIUM
polos, 57, 78, 80, 146
;
pylorus,
148
;
rangka, 78, 80
;
serambi,
109, 110
;
serat lintang, 58
;
siliaris, 230, 233
;
sphincter, 148,
151
;
trisep, 58
;
volunter, 151
Ovarium, 225 , 247, 248-250, 255, 258
Ovulasi, 247, 250-252
P
Palisade, 36
Pancaindra, 227
Papila, 146
Parasit, 265
Parkinye, Johannes, 4
Pasteur, Louis, 270
Pembuluh: arteri, 115
;
balik, 97
;
darah, 57, 103, 133, 145, 177,
190 , 248
;
kapiler, 106
;
kayu, 38
;
kil, 111
;
nadi, 97, 106, 116
;
saraf,
145
;
tapis, 38, 44
;
trakea, 174
;
vena, 163
Pencernaan: kimiawi, 133, 143, 144,
150, 157
;
mekanik, 133, 143,
144, 150, 157
Penulangan endokondral, 73
Periderm, 36
Perikambium, 43
Perikardium, 72, 105
Perimisium, 78
Periosteum, 75
Perisikel, 43
Pernapasan: dada, 169
;
eksternal,
165
;
perut, 169
Peroksisom, 14, 19
Petiola, 45
Pinositosis, 12
Pita kaspari, 42
Plasenta, 252, 255, 256
Plasma darah, 56, 98, 105, 111, 164,
197, 269, 270
Plasmodesma, 42
Plasmodesmata, 22
Plastida, 22
Pleura, 165
Pleuritis, 172
Pneumonia, 171
Polisakarida, 16, 134
Preparat, 6
Progesteron, 225, 251, 252, 255, 256
Prolaktin, 221
Proses pencernaan, 133, 137
Protein: 134
;
integral, 8
;
perifer, 8
Protoplasma, 4, 22, 47, 139
Protrombin, 101
Pulau Langerhans, 223
Pylorus, 147
R
Rabun senja, 232
Rangka, 71-91
Rawan: elastik, 54, 73
;
fibrosa, 54
;
hialin, 54, 72
;
serabut, 72
Reabsorpsi, 193, 200
Refleks, 212
Regenerasi, 266
Rehabilitasi, 88
Rektum, 151
Reseptor, 58, 85, 227, 229, 235
Resipien: 62, 103, 194
;
universal, 104
Respirasi: 163, 165
;
eksternal, 163,
181
;
internal, 163, 181
;
sel, 17,
26, 163, 164
;
siklik, 174
INDEKS
Indeks
302
Biologi Kelas XI SMA dan MA
GLOSARIUM
Respons: eksternal, 207
;
motoris, 214
Retikulum: 154, 157
;
endoplasma, 7,
13, 14, 19, 23, 26
Retina, 230
Retinal, 231, 232
Rhesus: negatif, 105
;
positif, 105
Ribosom, 7, 14, 16, 19
RNA, 13
Rodopsin, 231, 232
Rotasi, 89
Rumen, 154, 157
Ruminansia, 154
Rutledge, 103
S
Sahidin, Sutriadi, DR. M.Si, 112
Sakulus, 236
Saluran: eustachius, 234
;
Havers, 55,
73, 74
;
pencernaan, 57, 142,
266
;
pernapasan, 266
;
Volk-
man, 55
Saraf : 195kranial, 84, 215, 218
;
motorik, 84, 208, 216, 217
;
otonom, 215, 217, 218, 219, 224,
228
;
parasimpatetik, 110, 218,
219
;
penghubung, 208, 209
;
sensorik, 208, 211, 216, 217,
229
;
simpatetik, 110, 218, 219
;
spinal, 84, 215, 217
;
tepi, 215
Sarkomer, 85, 86
Schleiden, Matthias, 4
Schwann, Theodor, 4
Sekresi, 12, 193, 194, 200
Sekretin, 226
Seksual, 245
Sekum, 151
Sel: 1-30
;
alfa, 223
;
bagian-bagian,
struktur dan fungsi, 7- 12
;
batu, 37
;
beta, 223
;
buluh tapis,
38, 39
;
darah merah, 56
;
darah
putih, 16, 56
;
endotel, 106
;
epi-
dermis, 36
;
eukariotik, 13, 14,
16, 17, 25
;
fagosit, 100
;
fotosintetik, 46
;
goblet, 51
;
hewan, 14, 16-25
;
kelenjar, 15
;
Kupffer, 190, 267, 273
;
leydig,
246
;
meristem, 47
;
otak, 15, 17
;
parenkim, 34, 36, 38, 42, 44
;
pengiring, 38, 39
;
prokariotik,
14, 25
;
saraf, 15, 17, 58, 207
;
Schwann, 59
;
sensorik, 236
;
serabut, 38
;
sertoli, 249
;
spermatozoit, 17
;
trakea, 38
;
trakeid, 38
;
tubuh, 97, 100, 133
;
tumbuhan, 14, 16, 17, 19, 20,
22, 24, 25
Selaput mielin, 210
Selulosa, 38
Sendi: engsel, 76
;
gulung, 76
;
kaku,
76
;
pelana, 76
;
pelur
u, 76
;
putar, 76
Sentriol, 19
Sentrosom, 18, 26
Senyawa Buffer, 97
Septum: atrioventriculorum, 106
;
Cordiz, 106
Serabut: elastis, 53
;
kolagen, 53, 55,
75
Serebelum, 212, 214
Serebrum, 212-214
Serum, 98, 270
Siklus Krebs, 191
Silinder pusat, 41
Simpul Renvier, 59
Sinapsis, 209, 220
Sinatrosis, 75, 77
INDEKS
Glosarium
303
GLOSARIUM
Sindesmosis, 77
Sinfibrosis, 77
Sinkondrosis, 77, 89
Sintesis: protein, 14
;
ribosom, 14
Sinusoid, 189
Sirkular, 147
Sirkumduksi, 84
Sistem: A-B-O, 103
;
ekskresi, 185-204
;
endokrin, 207, 220, 227
;
gerak,
69-94
;
Havers, 73
;
hormon,
221
;
kekebalan, 61, 62
;
limfatis,
111, 117
;
pencernaan, 131-160
;
penggolongan darah, 103
;
peredaran darah, 33, 95-120
;
pernapasan, 161-184
;
pertahanan Tubuh, 263-276
;
regulasi, 205
;
reproduksi, 243-
262
;
Rhesus, 105
;
saraf pusat,
189, 207, 227, 228
;
sirkulasi,
116
;
transportasi, 97
Sisterna, 15
Sistisis, 196
Sistol 110, 109, 114
Sitolisin, 267
Sitoplasma, 5, 7, 9, 13, 15, 16, 26, 44,
57, 59
Sitrulin, 190
Skeleton, 53
Sklera, 230
Sklereid, 37
Sklerenkim, 44
Skoliosis, 88, 135
Skotopsin, 231, 232
Somatis, 48, 63
Spektrofotometer, 100
Spermatid, 249
Spermatogenesis, 249 - 251
Spermatozoa, 249
Spermatozoid, 226
Sphygmomanometer, 110
Spirakel, 174, 175
Spons, 36
Sporulasi, 266
Sprain, 88
Stimulans, 219
Stomata, 35, 36, 45, 46
Stroke, 114
Stroma, 23
T
Tanaman dikotil, 36
Tendon, 54, 78, 86
Tensimeter, 110
Testis 225, 226, 246, 248, 258
Testosteron, 226
Thalasemia, 114
Timus, 221
Tiroid, 221, 226
Tiroksin, 222
Tirotropin, 221
Toksoid, 269
Tonoplas, 23
Totipotensi, 47
Trakea, 167, 168, 173, 178, 180
Transfer elektron, 17
Transfusi darah, 103,104, 113
Transplantasi: kulit, 62
;
organ, 62
;
sumsum tulang belakang, 113
Transpor: aktif, 9, 11, 12
;
zat, 9
Tripsinogen, 150
Trofoblas, 253
Trombin, 101, 102
Trombokinase, 101
Tromboplastin, 101
INDEKS
Indeks
304
Biologi Kelas XI SMA dan MA
GLOSARIUM
Trombosit, 99, 101
Tuba falopi, 247, 248, 252
Tubektomi, 257
Tubulus: 193
;
distal, 195
;
malphigi,
199, 200
;
nefron, 193
;
seminiferus, 246, 249
Tudung akar, 41
Tulang: 71
;
keras, 7
;
kompak, 55, 56,
73
;
pendek, 74
;
pipa, 74
;
pipih,
74
;
rawan, 54, 72, 73, 168
;
sejati,
73
;
spons, 56, 73
Tumbuhan: berpembuluh, 37, 38
;
dikotil, 33, 39, 43 – 45
;
monokotil, 39, 44, 45
U
Unit: fungsional, 4
;
struktural, 3, 4
Ureter, 194
Uretra, 247
Urine, 193
Urobilin, 153
Urobilinogen, 191, 195
Uterus, 248, 255
Utrikulus, 236
Uvula, 167
V
Vaksin: 269
;
Antraks, 270
;
Cacar, 269
;
Salk, 269
Vaksinasi, 269, 270, 272, 273
Vakuola: 12, 14, 23, 34
;
sentral, 34
Vas deferens, 247
Vasektomi, 257
Vassopressin, 226
Vena: 97, 107, 112, 113
;
pulmonalis,
110
;
subklavia, 111
Ventilasi alveolar, 169
Ventrikel, 79
Ventrikulus, 142
Venula, 107
Vesica felea, 152
Vesikula, 15, 16
Villus, 149
Virchow, Rudolf, 5
Virus, 265
Vitreous humor, 231
Volume: residu, 170, 182
;
tidal, 169,
182
;
vital, 182
Vulva, 248
W
Weismann, August, 5
Winer, 105
X
Xantofil, 22
Xenograf, 62
Xilem, 37, 38, 41- 44, 47, 63
Y
Yeyenum, 149
Z
Zigot, 248, 252, 252, 254
INDEKS